Harga TBS di Bengkulu Turun Drastis Jelang Lebaran, Petani Sawit Menjerit

Bengkulu 
- Fenomena penurunan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani kembali terjadi menjelang Lebaran tahun ini di Provinsi Bengkulu. Harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) turun selama empat hari berturut-turut, berkisar antara Rp 2.810 hingga Rp 2.880 per kg, jauh di bawah harga ketetapan pemerintah sebesar Rp 3.291,82 per kg.  

Drs. Jamin Ginting, anggota Satgas Harga TBS Kadin Bengkulu, mengingatkan pelaku usaha PKS agar tidak membebankan biaya Tunjangan Hari Raya (THR) kepada petani melalui penurunan harga TBS. Masyarakat pun menyuarakan kekecewaan, menuding penurunan harga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi harga CPO internasional dan dominasi korporasi global.  

Tokoh masyarakat, RS, mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap PKS yang membeli TBS di bawah harga ketetapan. Ia juga menyarankan pembangunan pabrik mini kelapa sawit di tingkat lokal dan penguatan koperasi petani untuk mengurangi ketergantungan pada pasar internasional.  

Kepala Dinas TPHP Bengkulu, M. Rizon, S.Hut, M.Si, meminta PKS mematuhi harga ketetapan pemerintah dan berkoordinasi dengan Pemda setempat terkait penutupan pabrik selama libur Lebaran. Ia juga mengimbau petani untuk mengatur waktu panen guna menghindari penumpukan buah di PKS.  

Penurunan harga TBS ini dinilai telah mencapai level krisis, memerlukan langkah cepat dan solutif dari pemerintah untuk melindungi kesejahteraan petani sawit. (*)