Wartawan Senior Siswoyo Soroti Maraknya Pemerasan oleh Oknum Wartawan: Ancaman Terhadap Integritas Jurnalisme
Karimun, Kepulauan Riau, 5 April 2025
--Wartawan senior Kepulauan Riau, Siswoyo, angkat bicara terkait maraknya aksi pemerasan oleh oknum wartawan yang menggunakan modus pemberitaan negatif terkait peredaran rokok ilegal. Pernyataan ini disampaikan menyusul terungkapnya kasus serupa di Cilacap, Jawa Tengah, di mana seorang oknum wartawan ditangkap karena memeras pedagang rokok ilegal dengan ancaman pemberitaan negatif.
"Di Cilacap sudah terbongkar, pelaku memeras pengusaha dan pedagang rokok ilegal dengan ancaman publikasi. Sekarang, bagaimana dengan di Kepri, khususnya Karimun? Jangan-jangan ada oknum yang sama, menggunakan dalih pemberantasan rokok ilegal, tapi sebenarnya hanya mencari keuntungan pribadi," tegas Siswoyo, yang dikenal sebagai wartawan berpengalaman dan vokal dalam membongkar praktik jurnalistik yang tidak etis.
Siswoyo menduga bahwa modus serupa bisa saja terjadi di Karimun, di mana beberapa oknum wartawan aktif memberitakan peredaran rokok ilegal. Dia menilai bahwa jika hal tersebut benar, akan sangat memalukan bagi dunia jurnalistik.
"Kalau benar ada yang memeras, ini sangat memalukan dunia jurnalistik. Wartawan seharusnya mencari kebenaran, bukan malah menjadi predator bagi pedagang kecil," ujar Siswoyo dengan nada serius.
Menurutnya, pemerasan dengan modus pemberitaan yang tidak berimbang ini berisiko merusak reputasi wartawan dan media yang seharusnya menjadi penjaga informasi publik yang objektif dan profesional.
Mendorong tindakan yang lebih tegas, Siswoyo mengajak korban pemerasan untuk tidak takut melaporkan aksi tersebut ke aparat penegak hukum. "Jika ada pedagang atau pengusaha yang dipaksa bayar dengan ancaman pemberitaan, segera laporkan ke polisi. Jangan diam, karena itu hanya akan membuat oknum-oknum ini semakin merajalela," katanya, memberikan dukungan bagi mereka yang terjebak dalam praktik tidak etis tersebut.
Pernyataan Siswoyo juga semakin mengarah pada sorotan tajam terhadap praktik jurnalisme di Karimun. Apakah benar ada "oknum wartawan" yang beraksi sebagai pemeras dengan ancaman pemberitaan?
Lebih lanjut, Siswoyo mengajak rekan-rekan media untuk menjaga profesionalisme dalam pengembangan dan penyajian berita yang adil dan berimbang. "Mari kita kembangkan karya berita yang mampu memberi informasi yang edukatif dan dapat dipahami dengan jelas oleh masyarakat luas. Saya yakin di Karimun masih banyak wartawan yang baik dan menjunjung tinggi etika jurnalistik," tutupnya.
Kasus ini membuka wacana penting mengenai pentingnya integritas di dunia jurnalistik dan perlunya pengawasan terhadap oknum yang bisa merusak citra profesi. Wartawan diharapkan terus bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kredibilitasnya di mata publik. (*)